KASKUSACEH - Warga Dusun Seumedang, Desa Seumanah Jaya,
Kabupaten Aceh Timur, Aceh, kembali menemukan seekor gajah Sumatera yang
mati di kawasan hutan tanaman industri (HTI) Kecamatan Ranto Peureulak,
Minggu, 15 November 2015.
Gajah yang berusia sekitar delapan tahun ini mati di alur-alur
dekat perkebunan warga dengan kondisi sudah membusuk dan mengeluarkan
aroma tidak sedap.
Sebelumnya, dua hari lalu, warga Ranto Peureulak juga menemukan
gajah betina mati di kawasan PT Atakana. Gajah itu mati terkena sengatan
listrik yang sengaja di pasang oleh warga.
Hal itu dilakukan warga untuk melindungi tanamannya. Berdasarkan
keterangan warga setempat, Juna (43), sudah 12 ekor gajah mati di Desa
Seumanah Jaya sejak setahun terakhir.
"Sebenarnya sudah 12 ekor gajah yang mati di desa ini, namun yang terpublikasi oleh media hanya lima ekor saja," kata Juna.
Seperti diketahui, minggu lalu lima rumah hancur diobrak-abrik oleh
kawanan gajah liar. Tak hanya itu, 50 ekor gajah juga merusak tanaman
warga, seperti kakao, sawit, dan jagung.
Segerombolan gajah itu datang di malam hari saat warga sedang
tidur. Mendengar suara awungan gajah. Warga lari berhaburan keluar rumah
dan mencari tempat yang aman.
"Beruntungnya kawanan gajah itu hanya merusak rumah dan perkebunan kami, tidak ada korban jiwa," kata Juna.
Dia menjelaskan, konflik gajah dan manusia ini sudah terjadi sejak
12 tahun lalu. Hewan yang memiliki belalai ini dinilai selalu merusak
perkebunan warga.
Menurutnya, hal itu karena habitat hewan yang dilindungi itu sudah
hancur dan beralih menjadi perkebunan. Apalagi, kurangnya kesadaran
manusia menebang pohon di hutan yang dilindungi, sehingga para kawanan
gajah turun ke permukiman penduduk.(VIVA)
0 comments:
Post a Comment